Mendukung Kesehatan Mental pada Anak dan Remaja dengan Risiko Eating Disorder Dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kendari

Kendari, 31 Agustus 2024 – Sebuah penelitian penting terkait kesehatan mental anak dan remaja dengan risiko eating disorder telah dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kendari. Penelitian ini mengusung judul “Mendukung Kesehatan Mental: Penilaian Efektivitas Intervensi Self-Help pada Anak dan Remaja dengan Risiko Eating Disorder.” Penelitian ini dipimpin oleh Anisa Purnamasari, S.Kep., Ns., M.Kep., dengan dukungan dari dua anggota tim, yakni Asbath Said, S.Kep., Ns., M.Kes., Ph.D., dan Cece Indriani, S.Kep., Ns., M.Kep yang merupakan Dosen S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan UMW. Sebanyak 102 responden, yang terdiri dari 51 responden kelompok intervensi dan 51 kelompok kontrol, berpartisipasi dalam studi ini.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas intervensi self-help dalam meningkatkan kesehatan mental anak dan remaja yang berisiko mengalami eating disorder. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menilai penggunaan SCOFF Tools dalam mengukur dampak intervensi tersebut terhadap gejala-gejala eating disorder. Lebih lanjut, penelitian ini juga akan melihat perbedaan efektivitas intervensi berdasarkan karakteristik demografis peserta.

Bersama siswa SMA 2 Kendari pada saat penelitian

Pendekatan self-help dipilih sebagai salah satu metode dalam mendukung kesehatan mental anak dan remaja. Dalam intervensi ini, peserta diberikan panduan atau modul yang dirancang khusus untuk membantu mereka menghadapi gejala eating disorder serta memperbaiki kesehatan mental secara umum. Metode ini memungkinkan anak dan remaja untuk secara mandiri mengakses sumber daya yang dapat meningkatkan kesehatan mental mereka tanpa harus bergantung langsung pada profesional kesehatan.

Secara biologis, intervensi self-help ini diharapkan dapat membantu remaja mengadopsi pola makan yang lebih sehat serta meningkatkan pengetahuan gizi mereka, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak fisik dari eating disorder. Dari sisi psikologis, intervensi ini berperan dalam memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai gangguan makan serta membantu remaja menghadapi citra tubuh yang negatif. Secara sosial, intervensi ini juga diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Penilaian yang akurat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa intervensi self-help tidak hanya efektif dalam mengurangi gejala eating disorder, tetapi juga aman dan sesuai dengan kebutuhan serta preferensi anak dan remaja saat ini. Dalam penelitian ini, SCOFF Tools, sebuah alat penilaian yang terdiri dari lima pertanyaan singkat, digunakan untuk mengidentifikasi individu yang berisiko mengalami eating disorder. SCOFF Tools mengevaluasi beberapa aspek penting terkait eating disorder, seperti perilaku makan yang tidak sehat dan persepsi tubuh yang negatif.

Dengan penelitian ini, diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi pijakan dalam pengembangan metode dukungan kesehatan mental yang lebih efektif dan dapat diakses oleh lebih banyak anak dan remaja yang memerlukan bantuan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


toto togel Situs Togel